|
LOMBOK HOLIDAY
Kamis, 02 Mei 2013
PANTAI KUTA LOMBOK
Rabu, 01 Mei 2013
GILI TRAWANGAN
Gili Trawangan
Siapa yang nggak tahu tempat wisata yang satu ini di Lombok tempat andalan wisata lombok
yang terkenal dengan kebebasan dan keindahan yang tak terhingga yang di hiasi dengan gemerlap malam
yang penuh dengan keindahan alam sang pencipta. . .
waow. . . di tempat inilah saya menemukan inspirasi yang benar-benar membuka mata saya
untuk memperkenalkan Lombok kepada para pecinta dan penikmat keindahan alam. . .
INILAH TEMPAT TINGGALKU
I LOVE LOMBOK
PINK BEACH
PANTAI PINK
Tidak sepopuler obyek wisata Gili
Terawangan (Lombok Utara), atau Pantai Kute (Lombok Tengah), Pantai Pink
belum banyak dikenal. Pantai ini terletak di Dusun Temeak, Desa Serewe,
Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, atau 82 kilometer arah tenggara Kota
Mataram.
Masyarakat lokal menyebutnya Pantai
Tangsi, meski nama ini kian terkubur oleh sebutan Pantai Pink. Disebut
pink karena pasirnya berwarna putih bercampur serpihan terumbu karang
warna merah. Jika terkena air laut, dan sinar matahari sore atau pagi,
butiran-butiran pasir halusnya berubah warna menjadi merah muda.
Kabarnya, di dunia ada tujuh pantai yang pasirnya berwarna merah muda
seperti di Bahama, se- dangkan di Indonesia ada juga di Pulau Komodo.
Adapun nama Tangsi dikarenakan seputar
kawasan itu, seperti Pantai Tanjung Ringgit— berhadapan dengan Samudra
Indonesia, atau 1 kilometer tenggara Pantai Pink—dijadikan markas
tentara Jepang dalam Perang Dunia II.
Adanya meriam di Pantai Tanjung Ringgit
sekitar 1 kilometer dari Pantai Pink ini, ataupun goa dengan lorong yang
menembus perut bukit sepanjang sekitar 50 meter yang berhadapan dengan
Pantai Pink, adalah bukti yang memperkuat bahwa sekitar wilayah itu
sebagai barak militer tentara Dai Nippon. Artinya berwisata ke Pantai
Pink selain menyaksikan panorama alam pesisirnya yang ”tampil beda”
sekaligus melakukan wisata sejarah.
Pantai Pink di Lombok Timur ini
bertetangga dengan beberapa pantai di kiri-kanannya, seperti Pantai
Temeak dan Pantai Colong yang juga berpasir putih. Mereka dipisahkan
oleh bukit karang sehingga untuk mengunjungi dua pantai ini cukup
berjalan kaki dan mendaki bukit itu. Hanya saja, beberapa kawasan
pesisir itu justru sudah ”dikuasai” para pemilik modal.
Dari atas tebing itu, wisatawan umumnya
menyaksikan panorama alam laut lepas, degradasi warna air laut, ditambah
serakan gumpalan awan yang berarak, membuat suasana sepi pantai terasa
sangat romantis.
Lanskapnya yang datar cocok untuk
berkemah. Air lautnya yang jernih mengundang hasrat untuk mandi. ”Malah
belum sah rasanya ke Pantai Pink kalau Anda tidak mandi,” kata Iswan
Rahmadi, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi
Nusa Tenggara Barat, berpromosi.
Tapak pantainya pun lumayan lebar dengan
panjang dari ujung timur ke barat sekitar 500 meter. Bila berjemur di
atas pasirnya yang halus laksana tidur di atas kasur empuk. Asalkan
cuaca cerah, Anda bisa menyaksikan Gunung Rinjani yang berada di utara
pantai itu.
Fasilitas terbatas
Lantaran fasilitas dan transportasi umum
ke Pantai Pink belum tersedia sebaiknya menyewa mobil atau sepeda motor
dari Mataram. Perjalanan Mataram-Pantai Pink ditempuh 2,5 jam.
Fasilitas akomodasi pun masih minim, meski kalau mau menginap ada
beberapa bungalo yang dikelola pemodal, berjarak sekitar 4 kilometer
dari pantai ini, dengan tarif 185 dollar AS (Rp 1,7 juta) per malam.
Lebih baik juga membawa bekal sendiri
karena di sana tidak ada warung. Kalau sekadar mau minum, ada warga
setempat menyediakan minuman air mineral, atau kopi saset, maupun mi
instan.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur,
Gufran mengatakan, Pemkab Lombok Timur menganggarkan dana untuk
pengadaan fasilitas, perbaikan jalan agar memudahkan akses bagi
wisatawan yang melancong ke Pantai Pink.
Terbatasnya angkutan ditopang pula oleh
buruknya jalan sepanjang 14 km mulai dari jalan utama ke pantai
tersebut. Jalan aspalnya mengelupas, menampakkan ”keasliannya”: jalan
tanah, berlubang, bergelombang, disertai sejumlah tanjakan. Jalan yang
melintasi kawasan hutan lindung Sekaroh ini berdebu saat kemarau. Ketika
musim hujan, jalan bertanah liat ini di beberapa tempat menjadi
”bubur”, bak monster yang melumat roda kendaraan sehingga ”jalan di
tempat”.
Namun, segala penat dalam perjalanan
akan terbayar oleh fenomena eksotis Pantai Pink yang nan elok. Biar
percaya, silakan buktikan sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)