Kamis, 02 Mei 2013

PANTAI KUTA LOMBOK

PANTAI KUTA LOMBOK


Daerah Wisata Pantai Kuta, Lombok Selatan

Selain Pantai Senggigi, dan Pantai Pulau GIli, Pantai Kuta adalah salah satu menjadi tujuan wisata pasir putih di Pulau Lombok, pantai ini berlokasi di Lombok Selatan. Pantai ini memiliki pasir putih dan lautan biru yang berkelok-kelok serta daerah sekeliling yang berbukit-bukit menambah keindahan dari tempat ini. Di daerah ini belum banyak tersentuh sentuhan moderen seperti Pantai Kuta Bali, jadi anda bisa menikmati keindahan alami dari Pantai Kuta.
 
Kuta Beach South Lombok

Pada bulan Februari atau Maret wisatawan asing ataupun orang-orang dari seluruh penjuru Pulau Lombok akan memenuhi pantai ini untuk merayakan perayaan tahunan menangkap Nyale. Nyale adalah sejenis cacing laut yang berjumlah milyaran yang muncul setahun sekali dan hanya ada di Pantai Kuta, Konon Nyale merupakan penjelmaan dari Putri Cantik yang menjadi rebutan, karena tidak ingin menjadi rebutan maka sang Putri terjun ke Laut dan setelah ini munculah Nyale penjelmaan sang Putri, kini semua orang bisa mendapatkan sang Putri yang berwujud Nyale ( Cacing ).

Lokasi Berselancar
Pantai kuta terkenal dengan tempat berselancar dan banyak terdapat spot yang masih tersembunyi. Untuk sementara tempat di sebelah kiri teluk Pantai Kuta dan spot lainya ada di Tanjung timur Tanjung Aan, untuk mencapai tempat ini anda bisa menggunakan perahu nelayan yang bisa di sewa.
 
Surfing in Lombok island

Menuju sekitar 7 kilometer sebelah timur pantai Kuta adalah Pantai Gerupuk yang merupakan tempat terfavorite saat ini, dan tidak kalah adalah Pantai Belongas yang menjadi salah satu pilihan para perselancar, namun kebanyakan dari tempat ini memerlukan perahu karena jaraknya yang agak jauh dari pantai.

Tempat Menginap:
Di Pantai Kuta ada beberapa pilihan tempat untuk menginap yang bisa anda sewa seperti :
- Novotel Coralia
- Hotel Tastura
- Hotel Matahari Inn
- Bungalow Cockato Kuta
- Anda Restaurant
- Pondok Sekar Kuning
- Pondok Rinjani
- Segara Anak Bungalow

Rabu, 01 Mei 2013

TWITTER

GILI TRAWANGAN

GILI TRAWANGAN
Gili Trawangan
      Siapa yang nggak tahu tempat wisata yang satu ini di Lombok tempat andalan wisata lombok
yang terkenal dengan kebebasan dan keindahan yang tak  terhingga yang di hiasi dengan gemerlap malam
yang penuh dengan keindahan alam sang pencipta. . .
waow. . . di tempat inilah saya menemukan inspirasi yang benar-benar membuka mata saya
untuk memperkenalkan Lombok kepada para pecinta dan penikmat keindahan alam.  .  .
INILAH TEMPAT TINGGALKU

 I LOVE LOMBOK 

PINK BEACH

PINK BEACH

PANTAI PINK

Tidak sepopuler obyek wisata Gili Terawangan (Lombok Utara), atau Pantai Kute (Lombok Tengah), Pantai Pink belum banyak dikenal. Pantai ini terletak di Dusun Temeak, Desa Serewe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, atau 82 kilometer arah tenggara Kota Mataram.
Masyarakat lokal menyebutnya Pantai Tangsi, meski nama ini kian terkubur oleh sebutan Pantai Pink. Disebut pink karena pasirnya berwarna putih bercampur serpihan terumbu karang warna merah. Jika terkena air laut, dan sinar matahari sore atau pagi, butiran-butiran pasir halusnya berubah warna menjadi merah muda. Kabarnya, di dunia ada tujuh pantai yang pasirnya berwarna merah muda seperti di Bahama, se- dangkan di Indonesia ada juga di Pulau Komodo.
Adapun nama Tangsi dikarenakan seputar kawasan itu, seperti Pantai Tanjung Ringgit— berhadapan dengan Samudra Indonesia, atau 1 kilometer tenggara Pantai Pink—dijadikan markas tentara Jepang dalam Perang Dunia II.
Adanya meriam di Pantai Tanjung Ringgit sekitar 1 kilometer dari Pantai Pink ini, ataupun goa dengan lorong yang menembus perut bukit sepanjang sekitar 50 meter yang berhadapan dengan Pantai Pink, adalah bukti yang memperkuat bahwa sekitar wilayah itu sebagai barak militer tentara Dai Nippon. Artinya berwisata ke Pantai Pink selain menyaksikan panorama alam pesisirnya yang ”tampil beda” sekaligus melakukan wisata sejarah.
Pantai Pink di Lombok Timur ini bertetangga dengan beberapa pantai di kiri-kanannya, seperti Pantai Temeak dan Pantai Colong yang juga berpasir putih. Mereka dipisahkan oleh bukit karang sehingga untuk mengunjungi dua pantai ini cukup berjalan kaki dan mendaki bukit itu. Hanya saja, beberapa kawasan pesisir itu justru sudah ”dikuasai” para pemilik modal.
Dari atas tebing itu, wisatawan umumnya menyaksikan panorama alam laut lepas, degradasi warna air laut, ditambah serakan gumpalan awan yang berarak, membuat suasana sepi pantai terasa sangat romantis.
Lanskapnya yang datar cocok untuk berkemah. Air lautnya yang jernih mengundang hasrat untuk mandi. ”Malah belum sah rasanya ke Pantai Pink kalau Anda tidak mandi,” kata Iswan Rahmadi, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, berpromosi.
Tapak pantainya pun lumayan lebar dengan panjang dari ujung timur ke barat sekitar 500 meter. Bila berjemur di atas pasirnya yang halus laksana tidur di atas kasur empuk. Asalkan cuaca cerah, Anda bisa menyaksikan Gunung Rinjani yang berada di utara pantai itu.
Fasilitas terbatas
Lantaran fasilitas dan transportasi umum ke Pantai Pink belum tersedia sebaiknya menyewa mobil atau sepeda motor dari Mataram. Perjalanan Mataram-Pantai Pink ditempuh 2,5 jam. Fasilitas akomodasi pun masih minim, meski kalau mau menginap ada beberapa bungalo yang dikelola pemodal, berjarak sekitar 4 kilometer dari pantai ini, dengan tarif 185 dollar AS (Rp 1,7 juta) per malam.
Lebih baik juga membawa bekal sendiri karena di sana tidak ada warung. Kalau sekadar mau minum, ada warga setempat menyediakan minuman air mineral, atau kopi saset, maupun mi instan.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Gufran mengatakan, Pemkab Lombok Timur menganggarkan dana untuk pengadaan fasilitas, perbaikan jalan agar memudahkan akses bagi wisatawan yang melancong ke Pantai Pink.
Terbatasnya angkutan ditopang pula oleh buruknya jalan sepanjang 14 km mulai dari jalan utama ke pantai tersebut. Jalan aspalnya mengelupas, menampakkan ”keasliannya”: jalan tanah, berlubang, bergelombang, disertai sejumlah tanjakan. Jalan yang melintasi kawasan hutan lindung Sekaroh ini berdebu saat kemarau. Ketika musim hujan, jalan bertanah liat ini di beberapa tempat menjadi ”bubur”, bak monster yang melumat roda kendaraan sehingga ”jalan di tempat”.
Namun, segala penat dalam perjalanan akan terbayar oleh fenomena eksotis Pantai Pink yang nan elok. Biar percaya, silakan buktikan sendiri.